Program Makan Bergizi Gratis Disosialisasikan di Ketapang, Dorong Peningkatan SDM Unggul

HOME

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto, mulai aktif disosialisasikan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Ketapang. Sosialisasi ini dipimpin oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan dari Komisi IX DPR RI.

Acara sosialisasi berlangsung di Hotel Onyx Ketapang pada Minggu (27/4/2025), dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin, perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Dedi Supriyadi, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan lembaga negara non-kementerian yang bertugas dalam memenuhi kebutuhan gizi nasional. Lembaga ini berkomitmen penuh untuk mendukung keberhasilan Program MBG demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Dalam sambutannya, Alifudin menegaskan berkomitemn untuk mengawal pelaksanaan Program MBG hingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, terutama di daerah pemilihannya di Kalimantan Barat.

“Program ini bukan hanya sekadar pemberian makanan, namun juga investasi jangka panjang untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global,”katanya.

Sementara itu, perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Dedi Supriyadi, menjelaskan secara detail mengenai visi, misi, dan mekanisme pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.

Ia menyampaikan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberikan asupan gizi yang berkualitas kepada peserta didik mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK, santri di pondok pesantren, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Program ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dalam menekan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia,” ujar Dedi Supriyadi.Lebih lanjut, Dedi juga memberikan pemahaman mengenai berbagai informasi yang tidak benar terkait program ini. Dedi menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional tidak pernah memungut biaya apa pun dalam proses pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, maupun dalam proses rekrutmen tenaga kerja lokal.

“Kepada masyarakat, khususnya warga Ketapang, untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan BGN dan meminta sejumlah uang,” ucap Dedi Supriyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menjelaskan mengenai ekosistem program MBG yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal. Setiap dapur MBG akan memberdayakan sekitar 45 hingga 50 tenaga kerja lokal dalam proses persiapan, memasak, hingga pendistribusian makanan bergizi. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di tingkat pedesaan. Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Kabupaten Ketapang diharapkan memahami dengan baik tujuan dan mekanisme Program MBG, serta terhindar dari informasi yang menyesatkan.

Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi bagian penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, untuk mencetak generasi unggul yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.